Berita Launching Liputan

Seminar Memorial: Menghidupkan Intelektualitas Syaikhona Kholil Bangkalan

0
Please log in or register to do it.

Syaikhona Mohammad Cholil atau masyhur dikenal Syaikhona Kholil Bangkalan adalah nama yang tidak asing di kalangan pesantren. Beliau Mahaguru para ulama di Nusantara yang sangat berjasa dalam mensyiarkan ajaran Islam dan intelektualitas pesantren.

Syaikhona Muhammad Kholil lahir pada hari Rabu malam Kamis tanggal 9 Shofar 1252 H atau bila dikonversi menjadi hitungan Masehi, maka bertepatan dengan Rabu, 25 Mei 1835 M.

Nama besar Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan telah masyhur diketahui banyak orang. Syaichona Mohammad Cholil dikenal banyak orang sebagai ulama besar yang memiliki karomah, kemampuan linuwih, serta posisinya sebagai salah satu tokoh besar sebagai Mahaguru di Nusantara.

Ketokohan Syaichona Mohammad Cholil tentu tidak terlepas dari kapasitas dan keilmuannya yang sangat tinggi. Beliau tidak saja menjadi role model seorang pejuang santri namun juga menjadi role model seorang Maha Guru.

Role santri dan guru bersatu padu dalam proses panjang perjalanan beliau sejak menjadi santri hingga menjadi guru panutan bagi murid dan santri-santrinya.

Dalam kitab Raudlatul Wildan yang ditulis oleh Habib Salim Jindan, bahwa kapasitas dan integritas keilmuan Syaichona Mohammad Cholil diakui oleh para ulama Nusantara. Bahkan pada masa itu puluhan ribu ulama Jawa Madura sanad keilmuannya tersimpul pada Syaikhona Kholil.

Tentu tidak berlebihan testimoni ini, mengingat Syaichona Mohammad Cholil memiliki beberapa karya intelektual, misalnya Al-Matnus Syarif, Assilah Fi Bayanin Nikah, Syarhul Jurumiyyah, Isti’dadul Maut, Tafsir Al-Quran, Taqrirat Shaikhina Khalil ‘ala manzhumat nuzhati al-thullabi fi qawa’idu al-i’rob, Syarah matan Izzi, kitab Al-Bina fi ilmi Tasrif, Ratib, Tahlil, dan beberapa karya yang sedang proses tahqiq.

Selain itu beberapa nama-nama besar di tanah air juga tercatat pernah belajar dan nyantri kepada Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan, seperti KH. Hasyim Asyari, KH. Abd Wahab Hasbullah, KH. Abdul Karim Lirboyo, KH. Bisri Syansuri, KH. Ahmad Qusyairi, KH. Muhamad Hasan Genggong, KH. As’ad Syamsul Arifin, dll.

Syaichona Mohammad Cholil menjadi titik sentral penempaan dan pembibitan para calon pejuang dan pahlawan. Hal ini tidak terbantahkan dalam fakta sejarah. Santri-santri binaan Syaikhona Muhammad Kholil hampir banyak yang menjadi pejuang dan gigih membela bangsanya, beberapa di antaranya bahkan telah dinobatkan sebagai pejuang dan pahlawan nasional.

Berkenaan tentang kealiman sosok Syaikhona Kholil Bangkalan, maka panitia satu abad Syaikhona Kholil mengadakan seminar: “Menggali Intelektualitas Keilmuan Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan”.

Seminar ini bertujuan untuk:

  1. Menghidupkan dan meniti kembali jejak keilmuan Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan yang berbasis Ahlussunnah Wal Jama’ah;
  2. Meneruskan dan menata kembali keilmuan pesantren yang berakar pada intelektualitas keilmuan Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan yang berbasis ahlussunnah wal Jama’ah;
  3. Menumbuhkan kembali semangat keilmuan keilmuan pesantren yang berakar pada intelektualitas keilmuan Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan yang berbasis ahlussunnah wal Jama’ah;
  4. Menyebarluaskan dan meneladani etos intelektualitas keilmuan Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan yang berbasis ahlussunnah wal Jama’ah.

Narasumber pertama dalam seminar ini adalah KH. Zulfa Mustofa, wakil Ketua PBNU yang membicarakan relasi intelektualitas Syekh Nawawi Banten dan Syaikhona Kholil.

Kemudian narasumber kedua adalah Fauzan Alfas, sosok sejarawan NU yang akan memotret pengaruh pemikiran Syaikhona Kholil dalam konteks pesantren dan organisasi.

Sedangkan narasumber ketiga adalah KH. Zawawi Imron yang dikenal dengan nama Sang Celurit Emas. Beliau akan menampilkan puisi-puisi khusus untuk Syaikhona Cholil Bangkalan.

Kegiatan ini akan dimulai pada hari Jumat, pukul 12.30 yang dipandu oleh Dr. Fera Andriani Djafar selaku rektor IAI Syaikhona Mochammad Cholil dan dihadiri oleh beberapa unsur dari Ma’had Aly, universitas, tokoh akademik dan pesantren.

Perpusnas RI dan Nahdlatut Turots Gelar Bimtek Pelestarian Naskah Kuno
Preservasi Naskah Kuno Koleksi PP. Manba’ul Hikam Ketengan Burneh Bangkalan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *